KEBERHASILAN
MISI ISLAMISASI DI DISTRIK WALESI KABUPATEN JAYAWIJAYA-PAPUA
NAMA MAHASISWA : EFRAIM MANGALUK
NIM : 136322002
DOSEN
PENGAMPU : 1. Dr. G. Budi Subanar,
S.J.
2. A. Bagus Laksana, S.J., Ph.D.
PENGANTAR
Sebuah
desa kecil yang terletak di wilayah selatan kabupaten Jayawijaya, memiliki
pemandangan yang tidak lazim. Ketika desa-desa yang lain sangat kental dengan
bau kekristenan, maka desa yang satu ini tampak berbeda. Suasana keislaman
begitu tercium ketika orang-orang berkunjung ke desa tersebut, baik yang hanya
sekedar menikmati keindahan alam, bahkan mereka yang memang penasaran dengan
keunikan desa tersebut. Inilah desa Walesi, satu-satunya desa di kabupaten
Jayawijaya bahkan seantero Papua yang memiliki penduduk pribumi beragama
muslim. Ketika berbicara tentang agama di Papua, maka yang terlintas di pikiran
adalah kekristenan. Hampir seratus persen kabupaten yang tersebar di provinsi
Papua, penduduk pribuminya beragama kristen dan katholik. Maka ketika ada
seorang Papua yang menganut agama lain, maka orang tersebut akan tampak berbeda
– ibarat sebuah titik hitam yang tampak jelas terlihat disebuah lembar kertas
putih.
Memang
sangat terlihat aneh ketika melihat penduduk desa tersebut melakukan aktifitas
keagamaannya, kaum pria memakai peci dan yang wanita memakai jilbab,
berduyun-duyun menuju masjid untuk melaksanakan ibadah. Mungkin bagi sebagian
orang pendatang yang sudah mengetahui keislaman orang-orang kulit hitam di
daerah Afrika, memiliki kesan yang biasa ketika melihat masyarakat di Walesi
yang “islam”. Tetapi bagi orang-orang Papua sendiri, juga termasuk pendatang
yang memang lahir dan besar di Papua pasti memiliki kesan yang aneh melihat
masyarakat Walesi yang “islam” tersebut.