see no evil, hear no evil, say no evil

see no evil, hear no evil, say no evil
Tampilkan postingan dengan label Hindu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hindu. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Maret 2014

Hindhuisme di Indonesia Modern

Hindhuisme di Indonesia Modern
Martin Ramstedt (ed.)
 Di 
Menegosiasi Identitas - Orang-orang Hindu Indonesia
antara lokal, nasional, dan kepentingan global

Dipresentasikan Oleh 

Yohanes Padmo Adi 
Thomas Cahyo Susmawanto


Rwaneka dhatu winuwus wara Buddha Wiswa,
bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen,
mangkang Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,
bhinneka tunggal ika tan hana dharmma mangrwa.
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda,
mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal,
Berbeda-beda tetapi tetap satu, tidak ada kebenaran yang mendua.
(Kakawin Sutasoma, Canto CXXXIX, 5 - Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5)

Bhinneka tunggal ika adalah motto dari Republik Indonesia. Diambil oleh Bapa Bangsa dari warisan Hindu-Jawa, sama seperti lambang negara, Garuda (kendaraan Dewa Wisnu), untuk menginspirasi persatuan nasional. Motto itu diambil dari Kakawin Sutasoma, sebuah epos Buddhis dari abad keempat belas, yang dikarang oleh seorang penyair Hindu-Jawa terkenal, Mpu Tantular, di sebuah Kerajaan Majapahit (Wilwatikta) yang pusatnya terletak di daerah yang sekarang kita kenal sebagai Jawa Timur.
Meskipun imaji kebesaran Majapahit menjadi inspirasi para nasionalis Jawa pada saat itu ketika membangun konsep Indonesia merdeka, dan meskipun imaji itu berpengaruh pada perkembangan Hinduisme Indonesia modern, intensi Martin Ramstedt (editor buku ini) lebih kepada menunjukkan isu “beraneka ragam tetapi tetap satu jua” yang tak pernah selesai tersebut, yaitu sebuah situasi yang sedang dan terus berlangsung di mana pluralisme agama dan budaya (penekanan pada “keanekaragaman”) dikontraskan dengan keseragaman agama dan budaya (penekanan pada “kesatuan”), sebagai penentu yang paling penting bagi masa lalu dan masa depan perkembangan Hindu Dharma di negara-bangsa Indonesia modern.