FUNGSI
HAND PHONE DI DAERAH TANPA SINYAL
Oleh:
Yekti Suskandari
136322020
Telepon genggam atau lebih dikenal dengan sebutan hp saat
ini memang sudah merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh anggota masyarakat,
bisa dikatakan masyarakat tak bisa hidup tanpa hand phone. Berbagai merek dan
jenis hand phone yang beredar di masyarakat selalu diminati, bahkan tak jarang
lounching produk hanphone merek terentu selalu dibanjiri oleh masyarakat,
mereka rela antri demi mendapatkan produk seri pertama.
Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, hand phone juga
berfungsi sebagai salah satu bentuk lambang prestise bagi sebagian besar orang.
Merek-merek hp tertentu menjadi icon atau simbol kemapanan bagi sebagian besar
orang, yang kadang mereka mengesampingkan fungsi dari hand phone tersebut,
tetapi lebih mementingkan nilai gengsi dengan memiliki hand phone tersebut, ada
beberapa orang berprinsip “yang penting kelihatan gaya”, mereka tidak
mementingkan fungsi hand phone tersebut. Beberapa orang yang saya temui
mengatakan bahwa hp yang penting keluaran terbaru bisa buat we chat, whats up,
FB, line, tweeter, kakao talk, BB android youtobe sms dan nelpon tentu saya,
sementa fitur-fitur lain yang terdapat dalam
hand phone tidak pernah mereka gunakan.
Seperti dalam buku Rudolf Mrazek tentang matinya para
pesolek, para pengguna hand phone saat ini ak ubanya seperti mereka, menggunakan
alat komunikasi hanya untuk sekedar penunjang life style mereka. Berbagai merek
hand phone terbaru langsung diserbu oleh para pembeli, tak peduli harganya selangit,
demi prestise mereka mengusahakan.merek Iphone selalu di buru pembeli, bahkan
ketika louncing produk yang terbaru di seluruh penjuru belahan dunia masyarakat
rela mengantri demi mendapatkan produk terbaru.
Jika orang tergila-gila dengan hand phone karena daerah
mereka merupakan kawasan memiliki sinyal itu wajar, dan dianggap lumrah.
Permasalahan yang menarik untuk kita kaji bersama adalah, bagaimana demam hand
phone ini sampai merasuki ke wilayah tanpa sinyal? Cukup menarik bukan?
Orong Telu sangat asing di telinga kita banyak orang
bertanya-tanya, dimanakah letakknya? Jangankan masyarakat di Pulau Jawa,
Masyarakat Propinsi NTB pada umumnya dan Kabupaten Sumbawa Besar pun banyak
yang tidak mengetahui keberadaan wilayah ini. Masyarakat Kabupaten Sumawa Besar
hanya mengetahui bahwa Orong Telu terletak jauh di atas bukit, tidak ada
sinyal, sulit di jangkau dan merupakan tempat pembuangan para PNS yang
berseberangan politik dengan pemeritah yang berkuasa dan PNS yang berani mengkritisi
kebijaksanaan Pemda.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang letak dan kondisi
daerah Orong Telu berikut ini akan saya jabarkan beberapagambaran tentang
wilayah tersebut yang disebut sebagai Nerakanya
PNS. Orong Telu merupakan salah satu dari 24 kecamatan yang ada di
Kabupaten Sumbawa Besar NTB, dengan
posisi memanjang dari arah utara ke selatan dengan ketinggian berkisar
antara 80 hingga 214 meter diatas permukaan air laut (dpl).
Kecamatan
Orong Telu terletak antara 08.76937°LS dan
117.17900°BT. Adapun batas-batas kecamatan Orong Telu adalah
sebagai berikut:
:
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Batulanteh
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Lunyuk
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Lenangguar
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa Barat.
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Batulanteh
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Lunyuk
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Lenangguar
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa Barat.
Kecamatan Orong Telu dengan luas
keseluruhan 465,97 km2 terdiri dari 4 (empat) desa dengan luas
masing-masing desa yaitu Desa Mungkin
159,97 Km2 (08.75198°S -117.12690°E), Desa Kelawis 73,00 Km2 (08.77590°S 117.17125°E), Desa Senawang 160,00 Km2 (08.78806°S -117.21968°E), dan Desa Sebeok seluas 73,00 km2 (08.75887°S- 117.18629°E) Di Kecamatan Orong Telu di jumpai beberapa buah Brang/ sungai seperti sungai Brang Kelawis, Brang Sakal, Brang Ruat, Brang Punik dan Brang besar lainnya. [1]
159,97 Km2 (08.75198°S -117.12690°E), Desa Kelawis 73,00 Km2 (08.77590°S 117.17125°E), Desa Senawang 160,00 Km2 (08.78806°S -117.21968°E), dan Desa Sebeok seluas 73,00 km2 (08.75887°S- 117.18629°E) Di Kecamatan Orong Telu di jumpai beberapa buah Brang/ sungai seperti sungai Brang Kelawis, Brang Sakal, Brang Ruat, Brang Punik dan Brang besar lainnya. [1]
Kecamatan Orong Telu berjarak kurang lebih 79 km dari
ibukota Kabupaten Sumbawa Besar, memang jika dilihat dari jaraknya tidaklah
begitu jauh, etapi krtika kita mengeahui medan yang harus dilalui yang sangat
ekstrim, maka jarak seperti itu harus ditempuh dalam jangka waktu nkurang Lebih
6 jam jika musim kemarau tiba dan 8-10 jam jika musim penghujan tiba. Bahkan
jika jembatan senawang hanyutditerjang banjir(ini trerjadi setiap musip
penghujan tiba) kita harus bermalam di tepi sungai, dan melanjutkan perjalanan
keesokan harinya setelah air surut. Orong Telu bertopografi naik turun, jalanan
berupa jalan diproses melalui
pengerasan, jika musim kemarau para pengndara sepeda motor harus berhati-hati
karena adanya batu kerikil lepas, sedang di musim penghujan sepeda motor harus
dililit dengan rantai di bagian roda depan dan belakang supaya tidak selip
ketika terkena lumpur.
Jenis kendaraan yang bisa melewati medan di orong telu
selain sepeda motor( dianjurkan motror jenis tril supaya lebih kuat di
tanjakan) adalah hartop, truk dan ranger. Truk adalah sarana kendaraan umum
paling favori di daerah ini, karena selain bisa mengangkut hasil bumi truk juga
mampu mengangkat waga desa yang hendak berbelanja ke kota ataupun ternak yang
hendak di jual. Sebagian besar penduduk desa berprofesi sebagai petani dan
peternak sapi, kerbau, dan kambing, serta kuda.
Fasilitas yang tersedia di Orong Telu Sungai yang berfungsi
untuk MCK warga, listrik yang menyala dari jam 18.00-06.00 WITA. Orong Telu
juga termasuk kawasan tanpa sinyal, tetapi yang menarik setiap warga masyarakat
memiliki HP, hp bagi warga Orong Telu merupakan hal yang wajib dimiliki,
terutama anak mudanya, anak-anak sekolah merasa gengsi jika tidak memiliki hp
dan merasa pamornya turun jika tidak memiliki hp. Tidak sedikit diantara mereka
yang memiliki Black Berry, sempat saya bertanya” No poda sinyal pang ta lamen sia beli black berry?” (disini tidak ada
sinyal disini kenapa anda beli black berry? ) dia menjawab ”Kaji beli Black Berry taluk gagah nan gaya, lamen kaji no beli deta no
taluk gagah”. (saya beli ini supaya kelihatan gaya dan gagah kalo tidak
beli ini tidak kelihatan gagah). Saya kemudian bertanya lagi “ pida kali sia lalu ke samawa?”(berapa
kali anda pergi ke kota Sumbawa). Dia menjawab” kaji lalu kesana sebulan sekali”. (saya pergi ke kota sebulan
sekali). Jawaban ini serasa mengherankan
saya karena setahu saya jika Black Berry itu berupa paketan dan masa belakunya
sebulan, ternyta mereka punya hp hanya untuk sekedar gengsi , bahkan saya
sempat dikatakan kuno ketika saya tidak memiliki Black Berry. Idak semua orang
memiliki Black Berry banyak diantara mereka memilih samsung, cross, aau hp merek
Cina.
Anak-anak sekolah dan orang-orang yang idak pernah pergi
ke kota (1 tahun sekali menjelang Idul fitripun) ikut memuja hp sebagai simbol
prestise. Hp berubah fungsi sebagai alat untuk mendengarkan musik MP3 dangdut
dan melihat serial tayangan sandiwara film laga. Saya sebagai guru sekaligus
wali kelas sempa dibikin pusing ujuh keliling ketika ada kasus murid mogok
sekolah karena mina di belikan hp, akhirnya orang tua mengiklaskan kambing di
jual demi memenuhi keinginan anak memiliki hp.
Meskipun kelihatan aneh dan semu bagi orang di luar
daerah tersebut, namun mereka cukup bahagia memiliki hp, sebagai teman
mendengarkan lagu dangdut saat malam
menunggu sawah, supaya hasil panen idak di ganggu oleh babi huan yang sering
meraja lela.
DAFAR
PUSAKA
Rudolf Mrazek, Engginer
of Happy Land, Yayasan Obor Jakara 2006.
Dokumen Pemkab Kabupaen Sumbawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar